MAKALAH PARASITOLOGI
FLAGELLATA
Oleh
:
Nama
/NIM : Alya Risnanda / D1A140926
Nama
/ NIM : Eka wahyu widyawati
/ D1A1
Nama
/ NIM : Hilyatussa’adah / D1A1
Nama
/ NIM : Rani Septiani Rahayu / D1A1
Nama
/ NIM : Rahma Islamiyati / D1A14043
Nama
/ NIM : Rika Puspitasari / D1A1
Nama
/ NIM : Rival Nurdiansyah /
D1A1
Nama
/ NIM : Adi / D1A1
Kelas
:10 C non-reg Farmasi
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL GIFARI
BANDUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1
LATAR BELAKANG
Berdasarkan struktur tubuh dan alat geraknya
Flagellata (mastigophora) termasuk kedalam kelas phylum protozoa. Flagellata bergerak dengan flagel (bulu cambuk)
yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Flagellata dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Fitoflagellata,
yaitu flagellata autotrofik (berkloroplas) berarti dapat berfotosintesis.
2. Zooflagellata,
yaitu flagellata heterotropik (tidak berkloroplas).
Secara umum flagellate memiliki daur hidup dalam
bentuk trofozoit dan kista.berkembang biak dengan cara generative berupa
konjugasi. Flagellata hidup secara soliter atau bentuk koloni.Beberapa spesies
flagellata memiliki peran yang penting dalam ekosistem air, yaitu sebagai
fiplankton dan zooplankton.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana klasifikasi
flagellata?
2.
Bagaimana siklus hidup
falgellata?
3.
Bagaimana morfologi dan
anatomi flagellata?
4.
Bagaimana pencegahan dan
pengobatan yang disebabkan oleh flagellata?
1.3
TUJUAN
1.
Mengetahui klasifikasi
flagellata.
2.
Mengetahui siklus hidup flagellata.
3.
Mengetahui morfologi dan
anatomi falgellata .
4.
Mengetahui pencengahan
dan pengobatan yang disebabkan oleh flagellata.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN FLAGELLATA
Flagellata dalam
bahasa Latin diambil dari kata flagell yang berarti cambuk atau
mastigophora (dari bahasa yunani) mastig yang
berarti cambuk. Ciri khas dari kelas flagellata ini adalah alat geraknya yang
berupa cambuk getar . Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagel juga dapat
digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan
sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan
alat bantu untuk menangkap makanan. Klasifikasi flagellate dibedakan menjadi 2,
yaitu Fitoflagellata dan Zooflagellata.
·
Ciri-ciri Flagellata
1.
Mempunyai flagel (bulu cambuk) sebagai alat gerak.
2.
Hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air
laut dan air tawar.
3.
Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga
bentuknya tetap.
4.
Memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma
(lapisan luar) yang memadat dan lapisan dalam berupa endoplasma yang berwujud
agak encer.
5.
Sistem reproduksi flagellata adalah dengan membelah
diri secara memanjang
2.2
KLASIFIKASI FLAGELLATA
Berdasarkan
struktur morfologinya, Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu
Fitoflagellata dan Zooflagellata. Fitoflagellata merupakan kelompok flagellata
yang memiliki ciri seperti tumbuhan, sedangkan Zooflagellata merupakan kelompok
flagellata yang memiliki ciri seperti hewan (Roger, 1988).
1. Fitoflagellata
Fitoflagelata
adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki plastida, sehingga
dapat melakukan fotosintesis (Roger, 1988). Fitoflagellata memiliki beberapa
cara untuk mendapatkan makanan, yaitu:
·
Holozoik adalah mencari makanan dari lingkungan, menelan, lalu
mencernakan didalam tubuhnya.
·
Holofitrik adalah dengan membuat makanan sendiri dengan cara
fotosintesis.
·
Saprofitik adalah memakan organisme yang sudah mati.
Berdasarkan
ciri-ciri morfologinya, Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu:
Kriptomonadida, Euglenoida, Dinoflagellata, Krisomonadida, Prymnesiida,
Volvocida, Prasinomonadida, dan Silicoflagellida (Roger, 1988).
a.
Kriptomonadida
Organisme
yang termasuk kedalam ordo ini memiliki ciri-ciri: tubuh kecil, berbentuk bulat
telur, agak pipih pada salah satu sisi tubuhnya, permukaan selnya licin dan
dilapisi dengan periplas, bentuk plastida memanjang mirip seperti perahu,
memiliki dua buah flagella didaerah apikal dekat lubang mulut. Kedua flagella ini
memiliki rambut-rambut yang tersusun dari protein filamen. Chroomonas mesostigmatica merupakan salah satu contoh yang
representatif dari ordo ini.
b.
Euglenoida
Ciri-ciri
organisme yang termasuk ordo ini adalah memiliki bentuk tubuh menggelendong
dengan ujung berbentuk meruncing, tubuhnya dilapisi dengan pelikel, memiliki
dua buah atau lebih flagel (satu bulu cambuk panjang dan satu bulu cambuk
pendek) yang muncul dari bagian lubang apikal, plastida berbentuk pipih dan
seperti pita, dan memiliki stigma yang tampak jelas (bintik mata berwarna
merah) yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang (Roger, 1988).
Beberapa contoh dari ordo Euglenoida yaitu Euglena
gracilis, Euglena acus,
dan Euglena viridis.
Menurut
Verda (2010), Euglena viridis dapat bersifat holofitrik dan holozoik.
Bersifat holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil,
sehingga dapat membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis.
Bersifat holozoik yaitu dengan cara memasukkan makanannnya yang berupa
organisme berukuran lebih kecil melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat
inilah makanan dicerna.
c.
Dinoflagellata
Organisme
yang termasuk kedalam ordo Dinoflagellata banyak ditemukan di air tawar maupun
air laut, dan merupakan sumber makanan penting bagi organisme kecil lainnya.
Kelompok Dinoflagellata ini memiliki ciri-ciri: bentuk selnya biconical (seperti katup), memiliki alur
spiral yang disebut cingulum dan celah longitudinal yang
disebut sulkus, dan memiliki bentuk plastid yang bulat memanjang (Roger, 1988).
Dinoflagellata
memiliki 2 flagela. Kedua flagella muncul dari satu lubang pada persimpangan
antara cingulum dan sulcus. Dinoflagellata mampu bereproduksi secara aseksual
dan seksual. Secara Aseksual biasanya melalui pembelahan mitosis khususnya pada
dinoflagellata oseanik. Secara seksual melalui meiosis atau bila kondisi
lingkungan memburuk akan berkembang menjadi kista istirahat dengan dinding sel
yang tebal.
Contoh
dari dinoflagellata antara lain Noctiluca
miliaris dan Gymnodinium breve.Gymnodinium
breve memiliki bentuk mirip
seperti kunci gembok. Tubuhnya organisme ini dikelilingi oleh selulosa. Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut. Noctiluca miliaris dapat memancarkan sinar
(bioluminense) apabila tubuhnya terkena rangsangan mekanik (Irfani, 2011).
d.
Krisomonadida
Bentuk
tubuh dari kelompok Krisomonadida ini oval (bulat memanjang) atau seperti
bentukan daun, kadang beberapa sel membentuk koloni dalam sebuah selubung
gelatin. Krisomonas memiliki plastid yang berbentuk pipih melengkung. Memiliki
sepasang flagel yang terdapat pada daerah posterior tubuhnya, salah satu dari
flagel memanjang.
e.
Prymnesiida
Coccoliths merupakan salah satu contoh yang
representatif dari ordo Prymnesiida.Coccoliths adalah kalsifikasi yang terbentuk
dari sel coccolithophores,
yang merupakan fitoplankton laut. Cincin coccolith terdiri dari sekitar dua puluh
unit kristal kalsit. Bentuk dari sel ini pipih-oval atau melengkung (mirip
seperti pelana kuda). Kloroplasnya terletak agak menonjol pada sel dan memiliki
bentukan seperti mangkuk. Memiliki dua flagel pada daerah lateral tubuhnya,
diantara flagel ini terdapat bentukan unik yang disebut haptonema.
f.
Volvocida
Bentuk
tubuh organisme yang termasuk ordo Volvocida umumnya bulat dan berdinding
tebal. Setiap spesie memiliki satu plastida dengan bentuk yang bermacam-macam,
tetapi umumnya berbentuk melengkung seperti cangkir. Flagellata yang dimiliki
umumnya 2 atau 4. Struktur flagella halus, tetapi padabeberapa spesies flagella
berkaitan dengan papilla. Organisme ini umumnya hidup berkoloni. Permukaan
koloni halus karena dilapisi oleh gelatin. Contoh dari ordo Volvocida antara
lain: Volvox globator, Clamydomonas sp, dan Polytomela caeca. Ciri-ciri
dariVolvox antara lain
hidup secara berkoloni, koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel yang
masing-masing sel memiliki dua flagella. Setiap sel memiliki inti, vakuola
kontraktil, stigma dan kloroplas.
g.
Prasinomonadida
Organisme
yang termasuk kedalam ordo Prasinomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: sel
berbentuk oval-pipih dan diselubungi oleh 1 atau lebih lapisan, memiliki satu
plastida tipis yang berbentuk seperti cangkir, dan memiliki 1, 2, 4 atau 8
flagel yang muncul dari cekungan permukaan tubuhnya. Contoh spesies yang
termasuk kedalam ordo Prasinomonadida adalahTetraselmis convolutae.
h.
Prasinomonadida
Organisme
yang termasuk kedalam ordo Prasinomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: sel
berbentuk oval-pipih dan diselubungi oleh 1 atau lebih lapisan, memiliki satu
plastida tipis yang berbentuk seperti cangkir, dan memiliki 1, 2, 4 atau 8 flagel
yang muncul dari cekungan permukaan tubuhnya. Contoh spesies yang termasuk
kedalam ordo Prasinomonadida adalahTetraselmis convolutae.
i.
Silicoflagellida
Silicoflagellata
tersebar secara luas di seluruh dunia, hidup pada zona neritik dan juga
perairan dingin. Silicoflagellata adalah plankton laut yang mampu memperoleh
energi baik sesara autotrof maupun heterotrof. Silicoflagellata merupakan
fitoplankton yang berukuran sangat kecil yakni 6-20μm. Tubuh organisme ini
berbentuk seperti lempeng bintang dengan pseudopodia yang muncul dari permukaan
tubuhnya dan membentuk duri. Selnya memiliki banyak plastida kecil yang
berbentuk bulat (Roger, 1988). Pergerakan tubuhnya dilakukan dengan bantuan
salah satu flagella yang panjang. Flagella terletak didekat salah satu duri
pada permukaan tubuhnya. Duri pada kerangka pada organisme ini berfungsi untuk
mengapung diperairan. Kerangka Silicoflagellata biasanya terdiri 1-2% dari
komponen mengandung silika sedimen laut.
2. Zooflagellata
Zooflagellata adalah
flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat heterotrof.
Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun
kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Berdasarkan ciri-ciri
morfologinya, Zooflagellata diklasifikasikan menjadi 8 ordo, yaitu:
Choanoflagellida, Cercomonadida, Pteromonadida, Trichomonadida, Diplomonadida,
Hypermastigida, Kinetoplastida, dan Opalinida (Roger, 1988).
a. Choanoflagellida
Choanoflagellata
banyak ditemukan di laut atau air payau. Kelompok Choanoflagellata merupakan
contoh yang sangat representative untuk mengGambarkan Zooflagellata yang hidup
bebas dan memiliki struktur yang unik dalam mendapatkan makanan. Flagellata ini
memiliki kumpulan mikrovilli pada bagian apikal yang berfungsi untuk menangkap
mangsanya. Pada fase dewasa organisme ini hidup sesil dengan menempelkan bagian
tangkainya pada substrat. Salah satu contoh spesies yang termasuk kedalam ordo
ini adalah Monosiga ovata.
b. Cercomonadida
Organisme yang
termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: bentuk sel
pyriform atau silindris, dapat melakukan gerakan amoeboid pada bagian posterior
tubuh guna untuk menangkap mangsa, nukleus besar dan terletak pada bagian
anterior, memiliki dua flagellata yang tidak simetris (yang 1 menjulur panjang,
sedangkan yang lain pendek)
c. Proteromonadida
Memiliki penjuluran
flagella yang panjang adalah salah satu kharakteristik dari ordo
Proteromonadida. Organisme ini memiliki dua buah flagel. Flagellata ini
merupakan flagellata parasit pada amfibi dan reptile. Nucleus pada organisme
ini tampak jelas pada bagian anterior, didekat nucleus ini tampak mitokondria
yang berbentuk melengkung.
d. Diplomonadida
Beberapa Diplomonas
hidup didalam sisitem pencernaan inang, beberapa merupakan parasit pada manusia.
Diplomonas yang hidup bebas umumnya berada di perairan yang kaya akan bahan
organik. Organisme yang termasuk kedalam ordo Diplomonadida, umumnya memiliki
sel memiliki bentukan simetri antara nukleus dan sistem flagella. Flagella yang
dimiliki oleh organisme ini 1 sampai 4 buah. Flagella berada dalam alur
longitudinal. Nucleus pada sel ini memiliki 2 nukleus yang tampak seperti
bentukan mata (Roger, 1988). Organisme ini tidak memiliki mitokondria dan
aparatus Golgi, namun memiliki relik mitokondria yang disebut mitosomes. Trepomonas sp danHexamita sp merupakan contoh Diplomonas
yang hidup bebas. Giardia
lamblia merupakan contoh
Diplomonas yang hidup sebagai parasit pada manusia (Tovar et al., 2003).
e. Trichomonadida
Organisme yang
termasuk kedalam ordo Cercomonadida, umumnya memiliki ciri-ciri: bentuk sel
pyriform atau oval, beberapa spesies dapat melakukan gerakan amoboid,
nukleusnya terdapat pada bagian anterior tubuhnya, memiliki bentukan membrane
bergelombang, jumlah flagelnya antara 4 hingga 6 buah. Nukleus pada organisme
ini berikatan dengan pelta (bagian yang melengkung) pada axostyle. Salah satu
contoh spesies yang termasuk ordo Trichomonadida adalahTritricomonas foetus (Roger, 1988).
f.
Hypermastigida
Metacoronympha merupakan genus terbesar pada ordo Hypermastigida.
Organisme ini hidup didalam usus pada rayap dan kecoa. Ciri khas dari organisme
yang termasuk kedalam ordo ini adalah bentuk sel pyriform dengan flagel yang
tersusun mengerucut pada bagian apikal. Organisme ini memiliki satu nukleus.
g. Kinetoplastida
Ordo
ini diberi nama Kinetoplastida karena spesies-spesiesnya memiliki organ khusus,
kinetoplas. Anggota dari ordo kinetoplastida ada yang hidup bebas dan ada yang
hidup sebagai parasit. Spesies yang hidup bebas di alam, umumnya hidup di lingkungan
perairan yang mengandung banyak senyawa organik. Organisme parasitik pada ordo
ini dibedakan menjadi 2 genus, yaitu: Leishmania dan Trypanosoma yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia. Dua contoh spesies yang paling representatif untuk mewakili
anggota ordo Kinetoplastida yang hidup bebas adalah Bodo saltans dan Chynchomonas nasuta. Bodo saltans merupakan flagellata aquatik yang
memiliki flagella yang panjang untuk membantunya meluncur (bergerak). Spesies
ini banyak ditemukan di air tawar yang banyak mengandung bakteri atau air payau
yang tinggi akan kandungan senyawa organik Chynchomonas nasuta merupakan spesies bacterivorus
dengan 1 flagella panjang dan 1 flagella anterior pendek yang muncul dari
daerah sitofaring.Pada genus Leishmania ada tiga spesies yang paling
sering menjadi parasit pada manusia, yaitu: Leishmania
donovani yang menyebabkan
leismaniasis viseral atau kala azar, Leishmania
tropica yang menyebabkan
leismaniasis kulit atau “oriental sore”, dan Leishmania
bransiliensisyang menyebabkan leismeniasis mukokutis atau Espundia. Pada
genus Trypanosoma terdapat tiga spesies yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu Trypanosoma
brucei, Trypanosoma
gambiense, dan Trypanosoma
cruzi. Penyakit yang
disebabkan oleh spesies tersebut disebut tripanosomiasis (Gandahusada dkk.,
1998). Gambar spesies Trypanosoma
gambiense disajikan pada
Gambar 4.22.
h. Opalinata
Opalinata merupakan
kelompok organisme yang memiliki multiflagel. Organisme memiliki cirri-ciri:
berbentuk pipih, silindris, atau mirip sepertibentukan daun, bagian permukaan
sel dikelilingi oleh pelikel dan flagella (flagella tampak seperti silia),
memiliki 1 atau banyak nukleus, tidak memiliki cytopharing, dan sistem
pencernaanya termodifikasi menjadi pinositosis. Umumnya Opalinida hidup
berkomensalisme didalam sistem pencernaan amfibi atau ikan.
2.2.1
Flagellata
berdasarkan habitatnya
·
Flagellata intestinal,
oral, dan genital yang menginfeksi saluran pencernaan, rongga mulut, dan
tractus urogenital. Dari golongan ini yang patogen hanya dua spesies, yaitu:
Ø
Giardia lamblia
Protozoa
ini pertama kali dilihat oleh Leeuwenhoek waktu memeriksa tinjanya sendiri
tahun 1681, yang terlihat sebagai organisme yang bergerak. Parasit ini tersebar
luas secara kosmopolit, dan lebih sering ditemukan pada daerah tropik dan
subtropik dan prevalensinya tinggi pada anak-anak. Protozoa ini berhabitat di
usus halus, kadang-kadang di saluran empedu bahkan ada juga di kandung empedu. Hospes
penyakit ini adalah manusia dan hospes reservoirnya adalah tikus. Penyakit yang
ditimbulkan oleh penyakit ini disebut Giardiasis atau Lambliasis.
Patologi dan Gejala Klinik
Dengan
batil isap yang cekung, stadium trofozoit melekat pada permukaan epitel usus,
sehingga, menimbulkan gangguan fungsi usus dalam penyerapan sari makanan
terutama dalam menyerap lemak. Kerusakan biasanya berupa penipisan villi, dan
peradangan kripti dan lamina propria. Kelainan yang disebabkan oleh iritasi dan
toksik, apalagi dengan infeksi ini terjadi gangguan sekresi dari cairan empedu,
maka akan terjadi gangguan absorbsi lemak dan vitamin A, hingga dapat terjadi
steatohrhoe dan avitaminosa A. Produksi enzim oleh mukosa juga akan berkurang.
Penghambatan allran bilirubin oleh G. lamblia akan menghambat aktivitas
pacreatic lipase yang menimbulkan gejala kembung, abdomen akan membesar dan
tegang, timbul rasa mual dan anureksia yang berakibat berat badan menurun
dengan tinja berbau busuk. Semua gejala ini disebut sindroma malabsorbsi.
Bila
gejala berkelanjutan tanpa pengobatan, maka akan terjadi keadaan yang lebih
serius, yaitu penderita akan menjadi kurus kering yang disebut cachexi.
Ø
Trichomonas vaginalis
Penyebaran
dari Protozoa ini hampir di seluruh dunia. Parasit ini berhabitat pada vagina
wanita, pada uretra, epididimis, dan prostat pada laki-laki. Parasit ini tidak
tahan pada desinfektan zat pulasan dan antibiotika. Dalam biakan, parasit ini
mati pada pH kurang dari 4,9.Penularan dari parasit ini dapat secara langsung
melalui hubungan seksual dan secara tidak langsung melalui alat kedokteran
secara tidak sengaja, atau melalui alat mandi dan toilet seat. Dilaporkan juga
bahwa parasit ini dapat hidup selama 1 hari pada handuk yang lembab.
Patologi dan Gejala
Klinik
Tidak
semua orang yang terinfeksi dengan T vaginalis menjadi sakit, tapi bila flora,
bakteri, pH dan keadaan fisiologi vagina sesuai, maka T vaginalis yang
ditularkan dalam jumlah cukup mulai berkembang biak menyebabkan degenerasi dan
deskuamasi sel epitel vagina yang disusul oleh serangan leukosit. Sekret vagina
yang terdiri dari parasit dan leukosit serta Bel-Bel epitel yang rusak akan
mengalir keluar vagina yang menimbulkan gejala flour albus atau keputihan yang
disebut juga leucorrhoe. Gejala ini disertai dengan pruritus vagina atau vulva
dan kadang-kadang terjadi rasa nyeri waktu kencing (disuria). Infeksi dapat
menjalar menjadi uretritis, namun ada infeksi tanpa gejala same sekali. Pada
laki-laki umumnya tanpa gejala, tapi pada infeksi beret dan kronis bisa
menyebabkan uretritis, prostatitis, dan prostovesikulitis.Pada pemeriksaan
inspeculo, kelainan vaginitis terlihat dinding vagina dengan tanda-tanda
peradangan dan hyperemi dan terlihat ptechie. Flour terkumpul di belakang porno
ada yang encer, kadang-kadang terjadi infeksi campuran, make terlihat flour
yang kental berwarna putih kekuning-kuningan atau putih kelabu dan berbusa.
·
Flagellata darah dan
jaringan, yang menginfeksi sistem vasculer dan bermacam jaringan tubuh.Dari
golongan ini yang patogen-terdapat dua genus, yaitu:
Ø Genus
Leishmania yang terdiri dari spesies:
1)
Leishmania Donovani
Merupakan penyebab penyakit kalazar
yang ditandai dengan demam dan anemia, hewan jenis ini banyak terdapat di
mesir, sekitar laut tengah dan india.
2)
Leishmania Tropica
Merupakan penyebab penyakit kulit
banyak terjadi didaerah asia dan amerika selatan.
3)
Leishmania Brasiliensis
Merupakan penyebab penyakit kulit di
daerah meksiko dan amerika tengah.
Ø Genus
Trypanosome, yang terdiri dari spesies:
1) Trypanosome rhodesiense
2) Trypanosome gambiense
3) Trypanosome cruzi
2.3
MORFOLOGI DAN ANATOMI FLAGELLATA
2.3.1
Morfologi flagellata
Bentuk tubuh flagellata sangat
beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan
polimorfik. Hidupnya soliter atau berkoloni. Bergerak menggunakan flagel.
Struktur tubuh flagellata ada yang diselubungi oleh membrane selulosa dan ada
yang terlindungi oleh selaput pelikel. Terdapat stigma dan didalam sitoplasma
terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas, nukleus,vakuola
kontraktil, dan vakuola nonkontraktil. Hampir semua golongan Flagellata
mempunyai stadium trofozoit dan stadium kista, kecuali genus Trichomonas, yang
hanya mempunyai stadium trofozoit. Stadium trofozoit mempunyai beberapa flagel
yang keluar dari bleparoplas. Juga terdapat membran bergelombang yang mempunyai
dasar costa. Kadang-kadang ada struktur yang tampak sebagai garis dari anterior
ke posterior yang disebut axostyl. Ada beberapa Flagellata yang mempunyai
sitostoma. Cara berkembang biak dari Protozoa ini secara aseksual dengan belah
pasang longitudinal.
2.4
SIKLUS HIDUP FLAGELLATA
Reproduksi pada flagellata ada 2 macam, yaitu
vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan biner
secara longitudinal misalnya pada Euglena.Sedangkan
reproduksi generatif terjadi karena persatuan antara ovum dan spermatozoid,
misalnya pada Volvox. Reproduksi
secara generatif berfungsi untuk memperkaya variasi genetik, sehingga
menghasilkan individu mutan yang lebih tahan terhadap lingkungan.
Pada volvox
terdapat koloni jantan yang menghasilkan sperma dan koloni betina yang
menghasilkan ovum namun ada juga koloni yang bersifat hermafrodit yang dapat
menghasilkan sperma dan ovum. Meskipun koloni yang bersifat hemafrodit dapat
menghasilkan sperma dan ovum dalam satu koloni, kematangan sperma dan ovum
tidak pada saat bersamaan, sehingga tidak dapat terjadi pembuahan diri. Ovum
dihasilkan oleh oogonium, sedangkan volvox
jantan menghasilkan spermatozoid oleh spermatogonium. Setelah terjadi
fertilisasi akan menghasilkan zigot, zigot akan menghasilkan 4 spora yang
kemudian akan menjadi individu baru.
2.5
PENGOBATAN
·
Pencegahan pada penyakit
yang disebabkan oleh Giardia lamblia :
a) Menggunakan
iodium atau klorin dioksida pada air yang dikonsumsi.
b) Parameter
air seperti suhu, kekeruhan dan kepekatan juga dapat mempengaruhi efektifitas
suatu perawatan terhadap infeksi
·
Pengobatan pada penyakit
yang disebabkan oleh Giardia lamblia :
a) Metronidazol
dosis dewasa 3 x 25 mg/hari selama 7 hari. Untuk anak dosis disesuaikan dengan
usia.
b) Chloroquin
300 mg dosis tunggal selama 5 hari.
c) Atebrin
dan Acrinil juga dapat dipakai sebagai obat yang spesifik untuk Giardiasis
(Schneider 1961).
·
Pengobatan pada penyakit
yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis :
Pengobatan harus diberikan pada
pasangan suami-Istri, yaitu Metronidazol per os: 2 x 250 mg/hari selama 5-7
hari. Lokal untuk wanita Metronidazol 500 mg dalam bentuk tablet vagina
satu kali sehari selama 5-7 hari.