MAKALAH
ANALISIS FISIKOKIMIA
SPEKTROSKOPI
MASSA
Oleh:
Nama
/NIM : Alya Risnanda / D1A140926
Nama
/NIM : Rani Septiani Rahayu /D1A141002
Nama
/NIM : Rika Puspita Sari / D1A140944
Kelas :
Non Reg A 10 C
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
AL GHIFARI
BANDUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Seperti telah kita ketahui bahwa massa
dari sebuah atom sudah ditemukan sejak dahulu oleh para ilmuwan, tetapi sering
timbul pada benak kita sebuah pertanyaan dari mana para ilmuwan itu dapat
menentukan massa atom sedangkan atom itu adalah materi yang tidak bisa dilihat
oleh manusia? Para ilmuwan masa sebelumnya memang tidak dapat mengukur besarnya
massa sebuah atom. Mereka hanya menggunakan hukum perbandingan massa untuk
membandingkan massa suatu atom sampai ditemukannya suatu teknik yang lebih
kompleks yang dapat digunakan dalam menentukan massa sebuah atom. Suatu teknik
itu diaplikasikan pada sebuah alat yang disebut dengan Spektroskopi Massa. Spektroskopi
massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas
bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
I.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
latar belakang adanya spektroskopi massa?
2. Apa
saja kegunaan dari spektroskopi massa?
3. Hukum
apa yang mendasari prinsip kerja dari spektroskopi massa?
4. Sebutkan
komponen dari spektroskopi massa beserta kegunaannya!
5. Apa
saja kelebihan dan kelemahan dari spektroskopi massa?
6. Sebutkan
contoh penelitian di bidang farmasi yang menggunakan spektroskopi massa!
I.3
Tujuan
1. Untuk
memahami dan mengetahui latar belakang dari spektroskopi massa
2. Untuk
mengetahui kegunaan dari spektroskopi massa
3. Untuk
mengetahui hukum yang mendasari prinsip kerja spektroskopi massa
4. Untuk
mengetahui komponen-komponen spektroskopi massa beserta kegunaannya
5. Untuk
memahami dan mengetahui kelebihan dan kelemahan dari spektroskopi massa
6. Agar
memahami contoh penelitian di bidang farmasi yang menggunakan spektroskopi
massa
BAB II
ISI
II.1
Latar Belakang (Sejarah)
Spektroskopi Massa
Pada tahun 1886, Eugen Glodskin mengamati sinar dalam
gas tidak bermuatan pada tekanan rendah yang berpindah dari anoda dan melalui
chanels dalam lubang katoda, berlawanan dengan arah muatan negative sinar
katoda (yang berpindah dari katoda ke anoda). Goldstrein menyebutnya dengan
muatan positif sinar anoda. “ kanalstraklen”, dalam bahasa inggris disebut
‘canal rays’. Wilhelm Wien menemukan bahwa medan listrik dan medan magnet yang
kuat membelokkan sinar canal, pada tahun
1899, di buatlah peralatan medan magnet
dan medan listrik parallel yang dapat memisahkan sinar positif
berdasarkan perbandingan muatan per massa (Q/M). Wien menemukan bahwa rasio
muatan per massa bergantung pada sifat gas dalam tabung tidak bermuatan, penamuan
Wien dengan mengurangi tekanan untuk menghasilkan massa spectrograph.
Aplikasi pertama dari spektrometri massa adalah untuk
,menganalis asam amino dan peptide yang di laporkan tahun 1958. Carl-Ove
Andersson mengobservasikan Ion-ion fragmen utama dalam metil ester. Beberapa
teknik modern dari mass-spectrometry
dipikirkan oleh Arthur Jeffrey Dempster dan F.W Aston pada tahun 1918 dan 1919.
Tahun 1989 Hains Dehmelt dan Wilfgang Paul memperoleh nobel dalam bidang fisika
untuk teknik perangkat pengembangan. Hadiah
nobel dalam bidang kimia di peroleh John Bennett Fenn untuk pengembangan
electrospray ionization (ESI) dan Koichi Tanaka untuk pengembangan Sof Laser
Desorphion (SLD) dan aplikasinya pada ionisasi makromolekul biologi seperti
protein.
Kata spectrograph
telah digunakan sejak tahun 1884 sebagai “International
Scientific Vocabulary”. Akar katanya adalah gabungan dari spektrum dan
phot-ograph-ic. Peralatan spektroskop di gunakan untuk mengukur rasio massa
atau muatan disebut massa spektroskopi terdiri dari instrument yang dapat
merekam nilai spectrum masa pada sebuah plat photographic. Spectroscopy massa
sama dengan spetograph massa kecuali ion sinar yang langsung terhubung dengan
layar phosphor. Konfigurasi spektoskopi
massa digunakan dalam instrument ketika diinginkan bahwa efek penyesuaian dapat
diobservasi dengan cepat.
Baru-baru ini kedua instrument ini digabungkan.
Specthroscopy massa yang meggunakan layar phosphor diganti dengan oscilloscope
agar dapat memberikan penerangan secara langsung. Pengguanaan istilah
spektroscopy massa tidak di beranikan sekarang karena kumungkinan membigungkan
dengan alat spectroscopy pada umumnya, oleh karena itu sekarang di gunakan
istilah Massa spektrometri yang di singkat mass-spsec (SPEKTROSKOPI MASA). ThoSpektroskopi
Masaon juga menulis bahwa spectroscope sama dengan massa spectrograf,
dengan sumber ion di hubungakan secara
lansung dengan layar phosphor. Akhiran-scope disini bermakna pengamatan daerah
(range) massa.
II.2
Definisi Spektroskopi Massa
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat
menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama
spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan
spectrum garis optic. Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa
suatu sample menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan
perbandingan massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel
bermuatan positif, dimana massa terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa
induk. Selain untuk penentuan stuktur molekul, spektum massa dipakai untuk
penentuan analisis kuantitatif.
Jika didapat data IR dan NMR yang cukup lengkap, maka SPEKTROSKOPI
MASA ini dapat digunakan untuk konfirmasi dengan memperhatikan bobot molekul
dan kemungkinan rumus strukturnya.
II.3
Kegunaan Spektroskopi Massa
1.
Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang
dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus molekulnya
2.
Mengetahui unsur senyawa baik senyawa
organic maupun anorganik
3.
Untuk analisis kualitatif maupun
kuantitatif suatu kompleks
4.
Untuk penentuan struktur dari komponen
permukaan padatan
5.
Untuk menentukan perbandingan isotop atom
dalam suatu sampel
6.
Untuk menentukan struktur molekul ketika kita mendapatkan molekul tersebut
dalam bentuk gas
7.
Untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang
tidak diketahui, dengan mengkalibrasi terhadap senyawa yang telah dikenal
8.
Struktur dan massa fragmen memberi
petunjuk mengenai struktur induk
II.4
Hukum yang Mendasari Prinsip
Kerja Spektroskopi Massa
II.4.1
Prinsip Kerja Spektroskopi
Massa
Prinsip
kerja Spektrometer Massa adalah pengionisasian senyawa kimia menghasilkan
molekul atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau muatan. Spectrometer
massa menghasilkan berkas ion, memilah ion tersebut menjadi spektum yang sesuai
dengan perbandingan massa terhadap muatan dan merekam kelimpahan relatif tiap
jenis ion yang ada. Umumnya hanya ion positif yang dipelajari karena ion
negatif yang dihasilkan dari
sumber
tumbukan umumnya sedikit.
Atom
dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut
diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik
dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan
(netral) tidak dibelokkan. Urutannya adalah sebagai berikut:
Ø Tahap
pertama: Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan
‘mengambil’ satu atau lebih elektron dari atom tersebut supaya terbentuk ion
positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion
negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion
(sebagai contoh, argon). Spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion
positif.
Ø Tahap
kedua: Percepatan
Ion-ion tersebut
dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.
Ø Tahap
ketiga: Pembelokan
Ion-ion tersebut
dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi tergantung
pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin dibelokan.
Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut.
Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang ‘diambil’ pada tahap 1, semakin
besar muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
Ø Tahap
keempat: Pendeteksian
Sinar-sinar ion yang
melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elektrik.
II.4.2
Hukum yang Mendasari Prinsip
Kerja Spektroskopi Massa
Prinsip kerja atau cara kerja spektroskopi massa sesuai
berdasarkan hukum ke dua Newton, yaitu:
1. Unsur
yang akan ditentukan massa atomnya dibentuk dalam fasa gasnya.
2. Kemudian
gas ini ditembak dengan sinar khusus untuk membentuk ion.
3. Ion
dalam bentuk gas ini kemudian dimasukkan dalam tabung dan diberikan energi
medan magnet dan medan listrik.
4. Gaya
medan magnet dan medan listrik ini dapat ditentukan secara proporsional
terhadap ion, sehingga gaya yang bekerja pada sistem dapat diketahui (F).
5. Karena
dikenakan gaya medan magnet dan gaya medan listrik, ion akan mengalami
percepatan (a).
6. Kemudian
di bagian ujung tabung terdapat Faraday Cup. Dengan menghitung kapan dan dimana
ion-ion mengenai Faraday Cup, para saintis dapat menentukan besarnya percepatan
(a) yang dialami ion.
II.5
II.5.1
Teknologi sumber ion
Sumber ion adalah bagian
Spektroskopi Massa yang berfungsi untuk mengionkan material analit. Ion
kemudian di transfer oleh medan listrik dan medan magnet ke massa analizer.
Karena ion sangat reaktif dan massa hidupnya singkat, pembentukan dan
pemanipulasian harus di lakukan di ruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760
toor. Tekanan ion dapat di gunakan sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya,
ionisasi di pengaruhi oleh energy sinar yang tinggi dari electron, dan
pemisahan electron di capai dengan meningkatkan dan memfokuskan sinar ion, yang
kemudian di bengkokkan oleh medan magnet eksternal. Ion–ion kamudian di deteksi
sehingga menghasilkan informasi dan di analisis dalam computer.
Jantung spectometer adalah sumber ion, disini molekul sample dihancurkan oleh electron dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut sumbar EI (electron-impact). Gas dan sampel volatil padatan dan cairan non volatil dapat di hubungkan secara lansung. Cation dibentuk oleh pembom electron yang di dorong oleh plat repeller lain, mempunyai celah yang berbanding terbalik dengan massa tiap-tiap ion. Ion berat di belokkan lebih sulit dangan memvariasikan medan magnet, ion yang mempunyai massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke detektor.
Ketika electron
berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan terjadi ionisasi dengan
mengetuk salah satu electron molekul (electron ikatan dan non ikatan). Ini
meninggalkan ion molekul. Energy yang tersisa dari tumbukan dapat menyebapkan
ion molekul terbagi menjadi bagian neutron dan bagian ion yang lebih kecil. Ion
molekul adalah kation bebas, tetapi fragmen ion dapat berupa kation bebas atau
karbokation bergantung pada sifat
neutron.
Teknik ionisasi
adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang dapat dianalisis oleh
Spektroskopi Massa. ionisasi electron dan ionisasi kimia digunakan untuk gas
dan uap. Dalam sumber ionisasi kimia, analit di ionisasikan oleh reaksi
ion-molekul selama tumbuhan dan dua teknik yang ini sering digunakan pada
sampel cairan atau padatan biologis meliputi
ionisasi electrospray (di kembangkan oleh John Fenn) dan matrix-assisted laser desorption/ionization
(MAIDI di kembangkan oleh K. Tanaka).
Inductively Couple
Plasma (ICP), sumber yang digunakan untuk menganalisis kation. Plasma keseluruhannya
adalah listrik netral, tetapi punya fraksi atom yang terionisasi oleh temperature tinggi, digunakan untuk
mengatokan molekul sampel selanjutnya
memotong electron terluar dari atom ini. Plasma biasanya dihasilkan dari gas
argon, energy ionisasi pertama gas argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc,
tetapi lebih rendah dari energy ionisasi kedua untuk semua unsur kecuali arus
logam frekuensi yag melewati coil
sekeliling plasma.
II.5.2
Teknologi Penganalisis Massa
(Mass Analyzer)
Mass Analyzer
memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan muatan. Dua hukum dinamika
muatan partikel dalam medan magnet dan medan listrik dalam vakum, yaitu: Hukum Lorentz
dan hukum kedua Newton. Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di antaranya:
a.
Sector
Sector field mass analyzer
manggunakan medan magnet dan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan
partikel bermuatan dan mengukur berdasarkan rasio massa atau muatan.
b.
Time-of-flight
Menggunakan medan listrik untuk
meningkatkan kecepatan ion-ion melalui pokusial sama, dan mengukur waktu yang
di perlukan untuk mensapai defaktor. Jika partikel mempunyai muatan sama,
energy kinetik sama dan kecepatan akan bergantung pada massa nya. Ion ringan akan mencapai defaktor terlebih
dahulu.
c.
Quadrupole mass filter
Menggunakan madan listrik yang bergerak-gerak
untuk menstabilkan ion yang melewati medan rasio frekuensi (rf) quadrupole di
buat 4 tangkai parallel. Hanya ion dalam batas mass atau muatan tertentu,
tetapi nilai potensial terhadap muatan di biarkan tersapu dengan cepat.
Quadrupole pertama bertindak sebagai massa filter dan quadrupole ke dua
bertindak sebagai sel penumbuk dimana ion di pecah menjadi fragmen-fragmen.
Fragmen yang di filter oleh quadrupole ke tiga yang selanjutnya dibiarkan
melewati detektor menghasilkan rumus fragmen Spektroskopi Masa/Spektroskopi
Masa.
d.
Three-dimensional qudrupole
Ion dapat juga di keluarkan dengan
metode eksitasi resonansi, dimana tegangan eksitasi penggerak tambahan dipilih
sebagai elektroda dan memerangkap tegangan amplitude atau frekuensi tegangan
eksitasi di keluarkan untuk membawa ion-ion dalam kondisi resonansi dan di
susun menurut perbandingan massa atau muatan.
e.
Linear qudrupole ion trap
Sama dengan quadrupole ion trap, tapi
pemerangkap ion 2 (2D) dimensi diganti dengan medan tiga dimensi (3D)
II.5.3
Detektor
Unsur terakhir
dari Spektroskopi Massa adalah detector. Detector menghitung muatan yang
terinduksi atau arus yang dihasilkan ketika ion dilewatkan atau mengenai suatu permukaan. Dalam scanning instrument,
sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning, dimana scanning massa dan
menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe elektron multipileir
digunakan, meliputi faraday cups dan detektor ion ke photon karena jumlah ion
yang yang meninggalkan massa analizer cukup kecil, maka sering di gunakan
Microchanels plate detektor, detektor ini terdiri dari sepasang logam pada
permukaan dengan massa analizer atau daerah pemerangkap ion. Macam-macam
detector Spektroskopi Massa, yaitu:
1. Electron
multiplier
Tabrakan sebuah sinar ion menyebabkan
dua electron akan dipancarkan dari dynode pertama. Electron ini dipercepat ke
dynode kedua dimana masing-masing menyebabkan lebih dari dua electron keluar.
Kemudian dipercepat untuk dynode ketiga dan seterusnya, akhirnya mencapai
dynode ke sepuluh dengan diawali dua electron telah menjadi 29e-1 s
2. Faraday
Cup
· Ion
bergerak dengan kecepatan tinggi pada bagian dalam logam (Faraday) cup dan
menyebabkan electron sekunder dikeluarkan
· Produksi
electron ini membentuk aliran sementara arus listrik sampai electron telah
ditangkap kembali
· Faraday
cup detector sederhana dan kuat dan digunakan dalam situasi dimana sensitivitas
tinggi tidak diperlukan
3. Sintilator
“Daly”
· Ion
cepat menyebabkan electron teremisi dan ini dipercepat menuju ‘dynode’ kedua
· Dalam
kasus ini, dynode terdiri dari suatu zat (sintilator) yang memancarkan foton
(cahaya)
· Cahaya
yang dipancarkan terdeteksi oleh photomultiplier dan diubah menjadi arus
listrik
4. Multichannel
plate (MCP)
· Tipikal
MCP terdiri dari ̴ 10000000 saluran dikemas erat ̴ 10 mikron diameter dan memiliki
ketebalan ̴ 1 mm
· Saluran
yang parallel dan masuk ke piringan dengan sudut kecil terhadap permukaan
· Karena
sudut, ion yang masuk salah satu saluran pasti menabrak dinding saluran
· Dampaknya
membebaskan beberapa electron, yang dipercepat sepanjang saluran sampai mereka
pada gilirannya menyerang saluran permukaan, sehingga menimbulkan lebih banyak
elektron
· Besar
area deteksi plamar dari MCP menghasilkan volume penerimaan yang besar
· Dan
hanya beberapa saluran MCP dari jutaan yang dipengaruhi oleh deteksi ion
tunggal, karena itu memungkinkan untuk mendeteksi banyak ion pada waktu yang
sama
II.6
Bagan Alat dan Keterangan Komponennya
1.
|
Ruang Ionisasi
· Mengubah
molekul-molekul cuplikan menjadi partikel bermuatan, bisa positif atau negatif,
berbagai ukuran massa
· caranya
dengan menembakkan elektron berenergi tinggi 70 eV.
· Ion
positif ditolak oleh pelat penolak, masuk ke system pemercepat ion, lalu ke
analyzer
2. Analyzer
· Alat
pendispersi yang berfungsi sama seperti prisma.
· Dispersi
ini didasarkan pada massa partikel-partikel bermuatan.
· Ion
yang massanya lebih besar lebih sukar dibelokkan
· Ion
yang massanya besar membutuhkan kuat medan yg lebih besar
3. Pembacaan
atau pencatatan
Pencatat yang digunakan
secara luas memakai lima buah galvanometer
terpisah yang mencatat serentak. Tinggi puncak sebanding dengan jumlah ion dari masing-masing massa, dan digandakan sesuai dengan faktor kepekaan yang memadai.
II.7
Kelebihan Dan Kelemahan
Spektroskopi Massa
II.7.1
Kelebihan Spektroskopi Massa
Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa
adalah penggunaan tandem Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat
diprogram untuk memilih ion tertentu pada fragmen. Proses ini pada dasarnya
adalah teknik seleksi, namun sebenarnya lebih kompleks. Kuantitas yang diukur
adalah jumlah molekul fragmen dipilih oleh operator. Selama tidak ada gangguan
atau penindasan ion, pemisahan LC bisa sangat cepat. Dengan menggunakan
Spektroskopi Massa waktu analisis bisa hanya 1 menit atau kurang, dibandingkan
dengan lebih dari 10 menit dengan deteksi UV.
· Dapat
diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile
· Dapat
menghasilkan spektrum massa
· Fragmentasi
menyediakan informasi struktur
· Perpustakaan
spektrum massa dapat dicari "sidik jari" massa EI spectral
· Cepat
dan mudah
II.7.2
Kelemahan Spektroskopi Massa
Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam
pengendalian mutu rutin tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan
pengembangan yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang
berasal dari proses rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal
dan membutuhkan dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang
teratur.
· Sampel
harus secara termal mudah menguap dan stabil
· Molekul
Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
· Hanya
dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000 Amu)
· Informasi
strukturalnya terbatas
· Untuk
peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah dengan adanya
kontaminasi
II.8
Contoh Penelitian Dalam Bidang
Farmasi Menggunakan Spektroskopi Massa
Contoh sederhana penelitian menggunakan Spektroskopi
Massa adalah pada sample garam dapur untuk mengetahui isotop dari kandungan
senyawa natrium dan klorida. Pertama-tama sample garam dapur (natrium klorida)
dalam komponen sumber ion, di uapkan (membentuk gas) dan diionkan (dirubah ke
dalam partikel yang bermuatan listrik) Ion natrium (Na) dan klorida (C1). Atom
natrium adalah monoisotop, dengan massa sekitar 23 amu. Atom klorida dan ion
terdiri dari 2 isotop dengan kelimpahan 75 % 35 amu dan 25% 27 amu. Bagian analizer
terdiri dari medan magnet dan medan listrik yang menggunakan sumber ion-ion
yang berpindah melalui medan ,kecepatan partikel bermuatan dapat di tingkatkan
atau di turunkan ketika melalui medan listrik dan arah tersebut dapat diubah
oleh medan magnet. Tingkat pembelokan pada ion-ion yang bergerak bergantung
pada rasio massa atau muatan ion-ion tersebut. Ion-ion yang lebih besar massa
atau muatannya lebih sulit dibelokkan oleh sumber magnet dari pada ion yang
massa atau muatannya kecil, sesuai dengan hukum ke 2 Newton f = m.a. Arus yang
melewati analizer masuk ke detektor,
detektor merekam kelimpahan relatif masing-masing ion. Informasi ini digunakan
untuk menghitung kelimpahan relative masing-masing tipe ion. Sehingga dapat digunakan
untuk menentukan komposisi sampel (natrium dan klorida) dan komposisi isotop
(perbandingan 35 C1 dan 37 C1)
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat
menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Kegunaan Spektroskopi Massa yaitu: mengetahui komposisi unsur dari bahan yang
dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus molekulnya, mengetahui unsur
senyawa baik senyawa organic maupun anorganik, untuk analisis kualitatif maupun
kuantitatif suatu kompleks, untuk penentuan struktur dari komponen permukaan
padatan, untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel, dan untuk
menentukan struktur molekul ketika kita mendapatkan molekul tersebut dalam
bentuk gas. Prinsip kerja spektroskopi massa adalah pengionisasian senyawa
kimia menghasilkan molekul atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau
muatan. Hukum yang mendasari prinsip kerja dari spektroskopi massa adalah hukum
kedua Newton. Komponen-komponen dari spektroskopi massa adalah teknologi sumber
ion, teknologi penganalisis massa, dan detector. Keuntungan utama yang dimiliki
Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem Spektroskopi Massa-Spektroskopi
Massa. Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin
tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang
digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses
rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan
dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Contoh
sederhana penelitian menggunakan Spektroskopi Massa adalah pada sample garam
dapur untuk mengetahui isotop dari kandungan senyawa natrium dan klorida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar