Rabu, 03 Februari 2016

SPEKTROSKOPI MASSA

MAKALAH ANALISIS FISIKOKIMIA
SPEKTROSKOPI MASSA

Oleh:
Nama /NIM : Alya Risnanda / D1A140926
Nama /NIM : Rani Septiani Rahayu /D1A141002
Nama /NIM : Rika Puspita Sari / D1A140944

 Kelas          : Non Reg A 10 C



 






FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL GHIFARI
BANDUNG
2016





BAB I    

PENDAHULUAN

I.1        Latar Belakang

Seperti telah kita ketahui bahwa massa dari sebuah atom sudah ditemukan sejak dahulu oleh para ilmuwan, tetapi sering timbul pada benak kita sebuah pertanyaan dari mana para ilmuwan itu dapat menentukan massa atom sedangkan atom itu adalah materi yang tidak bisa dilihat oleh manusia? Para ilmuwan masa sebelumnya memang tidak dapat mengukur besarnya massa sebuah atom. Mereka hanya menggunakan hukum perbandingan massa untuk membandingkan massa suatu atom sampai ditemukannya suatu teknik yang lebih kompleks yang dapat digunakan dalam menentukan massa sebuah atom. Suatu teknik itu diaplikasikan pada sebuah alat yang disebut dengan Spektroskopi Massa. Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.

I.2        Rumusan Masalah

1.    Bagaimana latar belakang adanya spektroskopi massa?
2.    Apa saja kegunaan dari spektroskopi massa?
3.    Hukum apa yang mendasari prinsip kerja dari spektroskopi massa?
4.    Sebutkan komponen dari spektroskopi massa beserta kegunaannya!
5.    Apa saja kelebihan dan kelemahan dari spektroskopi massa?
6.    Sebutkan contoh penelitian di bidang farmasi yang menggunakan spektroskopi massa!

I.3        Tujuan

1.    Untuk memahami dan mengetahui latar belakang dari spektroskopi massa
2.    Untuk mengetahui kegunaan dari spektroskopi massa
3.    Untuk mengetahui hukum yang mendasari prinsip kerja spektroskopi massa
4.    Untuk mengetahui komponen-komponen spektroskopi massa beserta kegunaannya
5.    Untuk memahami dan mengetahui kelebihan dan kelemahan dari spektroskopi massa
6.    Agar memahami contoh penelitian di bidang farmasi yang menggunakan spektroskopi massa











BAB II     

ISI

II.1     Latar Belakang (Sejarah) Spektroskopi Massa

Pada tahun 1886, Eugen Glodskin mengamati sinar dalam gas tidak bermuatan pada tekanan rendah yang berpindah dari anoda dan melalui chanels dalam lubang katoda, berlawanan dengan arah muatan negative sinar katoda (yang berpindah dari katoda ke anoda). Goldstrein menyebutnya dengan muatan positif sinar anoda. “ kanalstraklen”, dalam bahasa inggris disebut ‘canal rays’. Wilhelm Wien menemukan bahwa medan listrik dan medan magnet yang kuat membelokkan sinar  canal, pada tahun 1899, di buatlah peralatan medan magnet  dan medan listrik parallel yang dapat memisahkan sinar positif berdasarkan perbandingan muatan per massa (Q/M). Wien menemukan bahwa rasio muatan per massa bergantung pada sifat gas dalam tabung tidak bermuatan, penamuan Wien dengan mengurangi tekanan untuk menghasilkan massa spectrograph.
Aplikasi pertama dari spektrometri massa adalah untuk ,menganalis asam amino dan peptide yang di laporkan tahun 1958. Carl-Ove Andersson mengobservasikan Ion-ion fragmen utama dalam metil ester. Beberapa teknik modern dari mass-spectrometry dipikirkan oleh Arthur Jeffrey Dempster dan F.W Aston pada tahun 1918 dan 1919. Tahun 1989 Hains Dehmelt dan Wilfgang Paul memperoleh nobel dalam bidang fisika untuk teknik perangkat pengembangan. Hadiah  nobel dalam bidang kimia di peroleh John Bennett Fenn untuk pengembangan electrospray ionization (ESI) dan Koichi Tanaka untuk pengembangan Sof Laser Desorphion (SLD) dan aplikasinya pada ionisasi makromolekul biologi seperti protein.
Kata spectrograph telah digunakan sejak tahun 1884 sebagai “International Scientific Vocabulary”. Akar katanya adalah gabungan dari spektrum dan phot-ograph-ic. Peralatan spektroskop di gunakan untuk mengukur rasio massa atau muatan disebut massa spektroskopi terdiri dari instrument yang dapat merekam nilai spectrum masa pada sebuah plat photographic. Spectroscopy massa sama dengan spetograph massa kecuali ion sinar yang langsung terhubung dengan layar phosphor. Konfigurasi   spektoskopi massa digunakan dalam instrument ketika diinginkan bahwa efek penyesuaian dapat diobservasi dengan cepat.
Baru-baru ini kedua instrument ini digabungkan. Specthroscopy massa yang meggunakan layar phosphor diganti dengan oscilloscope agar dapat memberikan penerangan secara langsung. Pengguanaan istilah spektroscopy massa tidak di beranikan sekarang karena kumungkinan membigungkan dengan alat spectroscopy pada umumnya, oleh karena itu sekarang di gunakan istilah Massa spektrometri yang di singkat mass-spsec (SPEKTROSKOPI MASA). ThoSpektroskopi Masaon juga menulis bahwa spectroscope sama dengan massa spectrograf, dengan  sumber ion di hubungakan secara lansung dengan layar phosphor. Akhiran-scope disini bermakna pengamatan daerah (range) massa.

II.2     Definisi Spektroskopi Massa

Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spectrum garis optic. Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sample menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana massa terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk penentuan stuktur molekul, spektum massa dipakai untuk penentuan analisis kuantitatif.
Jika didapat data IR dan NMR yang cukup lengkap, maka SPEKTROSKOPI MASA ini dapat digunakan untuk konfirmasi dengan memperhatikan bobot molekul dan kemungkinan rumus strukturnya.

II.3     Kegunaan Spektroskopi Massa

1.        Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus molekulnya
2.        Mengetahui unsur senyawa baik senyawa organic maupun anorganik
3.        Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
4.        Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan
5.        Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel
6.        Untuk menentukan struktur molekul  ketika kita mendapatkan molekul tersebut dalam bentuk gas
7.        Untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang tidak diketahui, dengan mengkalibrasi terhadap senyawa yang telah dikenal
8.        Struktur dan massa fragmen memberi petunjuk mengenai struktur induk

II.4     Hukum yang Mendasari Prinsip Kerja Spektroskopi Massa

II.4.1      Prinsip Kerja Spektroskopi Massa

Prinsip kerja Spektrometer Massa adalah pengionisasian senyawa kimia menghasilkan molekul atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau muatan. Spectrometer massa menghasilkan berkas ion, memilah ion tersebut menjadi spektum yang sesuai dengan perbandingan massa terhadap muatan dan merekam kelimpahan relatif tiap jenis ion yang ada. Umumnya hanya ion positif yang dipelajari karena ion negatif yang dihasilkan dari

sumber tumbukan umumnya sedikit.
Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan. Urutannya adalah sebagai berikut:
Ø Tahap pertama: Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan ‘mengambil’ satu atau lebih elektron dari atom tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon). Spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.


Ø Tahap kedua: Percepatan
Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.
Ø Tahap ketiga: Pembelokan
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang ‘diambil’ pada tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
Ø Tahap keempat: Pendeteksian
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elektrik.

II.4.2      Hukum yang Mendasari Prinsip Kerja Spektroskopi Massa

Prinsip kerja atau cara kerja spektroskopi massa sesuai berdasarkan hukum ke dua Newton, yaitu:
1.    Unsur yang akan ditentukan massa atomnya dibentuk dalam fasa gasnya.
2.    Kemudian gas ini ditembak dengan sinar khusus untuk membentuk ion.
3.    Ion dalam bentuk gas ini kemudian dimasukkan dalam tabung dan diberikan energi medan magnet dan medan listrik.
4.    Gaya medan magnet dan medan listrik ini dapat ditentukan secara proporsional terhadap ion, sehingga gaya yang bekerja pada sistem dapat diketahui (F).
5.    Karena dikenakan gaya medan magnet dan gaya medan listrik, ion akan mengalami percepatan (a).
6.    Kemudian di bagian ujung tabung terdapat Faraday Cup. Dengan menghitung kapan dan dimana ion-ion mengenai Faraday Cup, para saintis dapat menentukan besarnya percepatan (a) yang dialami ion.

II.5    

Komponen-Komponen Spektroskopi Massa


II.5.1      Teknologi sumber ion

Sumber ion adalah bagian Spektroskopi Massa yang berfungsi untuk mengionkan material analit. Ion kemudian di transfer oleh medan listrik dan medan magnet ke massa analizer. Karena ion sangat reaktif dan massa hidupnya singkat, pembentukan dan pemanipulasian harus di lakukan di ruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760 toor. Tekanan ion dapat di gunakan sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya, ionisasi di pengaruhi oleh energy sinar yang tinggi dari electron, dan pemisahan electron di capai dengan meningkatkan dan memfokuskan sinar ion, yang kemudian di bengkokkan oleh medan magnet eksternal. Ion–ion kamudian di deteksi sehingga menghasilkan informasi dan di analisis dalam computer.


Jantung spectometer adalah sumber ion, disini molekul sample dihancurkan oleh electron dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut sumbar EI (electron-impact). Gas dan sampel volatil padatan dan cairan non volatil dapat di hubungkan secara lansung. Cation dibentuk oleh pembom electron yang di dorong oleh plat repeller lain, mempunyai celah yang berbanding terbalik dengan massa tiap-tiap ion. Ion berat di belokkan lebih sulit dangan memvariasikan medan magnet, ion yang mempunyai massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke detektor.
Ketika electron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan terjadi ionisasi dengan mengetuk salah satu electron molekul (electron ikatan dan non ikatan). Ini meninggalkan ion molekul. Energy yang tersisa dari tumbukan dapat menyebapkan ion molekul terbagi menjadi bagian neutron dan bagian ion yang lebih kecil. Ion molekul adalah kation bebas, tetapi fragmen ion dapat berupa kation bebas atau karbokation  bergantung pada sifat neutron.
Teknik ionisasi adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang dapat dianalisis oleh Spektroskopi Massa. ionisasi electron dan ionisasi kimia digunakan untuk gas dan uap. Dalam sumber ionisasi kimia, analit di ionisasikan oleh reaksi ion-molekul selama tumbuhan dan dua teknik yang ini sering digunakan pada sampel cairan atau padatan  biologis meliputi ionisasi electrospray (di kembangkan oleh John Fenn) dan matrix-assisted laser desorption/ionization (MAIDI di kembangkan oleh K. Tanaka).
Inductively Couple Plasma (ICP), sumber yang digunakan untuk menganalisis kation. Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi punya fraksi atom yang terionisasi oleh  temperature tinggi, digunakan untuk mengatokan molekul sampel  selanjutnya memotong electron terluar dari atom ini. Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy ionisasi pertama gas argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah dari energy ionisasi kedua untuk semua unsur kecuali arus logam  frekuensi yag melewati coil sekeliling plasma.

II.5.2      Teknologi Penganalisis Massa (Mass Analyzer)

Mass Analyzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan muatan. Dua hukum dinamika muatan partikel dalam medan magnet dan medan listrik dalam vakum, yaitu: Hukum Lorentz dan hukum kedua Newton. Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di antaranya:
a.         Sector
Sector field mass analyzer manggunakan medan magnet dan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan partikel bermuatan dan mengukur berdasarkan rasio massa atau muatan.
b.        Time-of-flight
Menggunakan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan ion-ion melalui pokusial sama, dan mengukur waktu yang di perlukan untuk mensapai defaktor. Jika partikel mempunyai muatan sama, energy kinetik sama dan kecepatan akan bergantung pada massa nya.  Ion ringan akan mencapai defaktor terlebih dahulu.
c.         Quadrupole mass filter
Menggunakan madan listrik yang bergerak-gerak untuk menstabilkan ion yang melewati medan rasio frekuensi (rf) quadrupole di buat 4 tangkai parallel. Hanya ion dalam batas mass atau muatan tertentu, tetapi nilai potensial terhadap muatan di biarkan tersapu dengan cepat. Quadrupole pertama bertindak sebagai massa filter dan quadrupole ke dua bertindak sebagai sel penumbuk dimana ion di pecah menjadi fragmen-fragmen. Fragmen yang di filter oleh quadrupole ke tiga yang selanjutnya dibiarkan melewati detektor menghasilkan rumus fragmen Spektroskopi Masa/Spektroskopi Masa.
d.        Three-dimensional qudrupole
Ion dapat juga di keluarkan dengan metode eksitasi resonansi, dimana tegangan eksitasi penggerak tambahan dipilih sebagai elektroda dan memerangkap tegangan amplitude atau frekuensi tegangan eksitasi di keluarkan untuk membawa ion-ion dalam kondisi resonansi dan di susun menurut perbandingan massa atau muatan.
e.         Linear qudrupole ion trap
Sama dengan quadrupole ion trap, tapi pemerangkap ion 2 (2D) dimensi diganti dengan medan tiga dimensi (3D)

II.5.3      Detektor

Unsur terakhir dari Spektroskopi Massa adalah detector. Detector menghitung muatan yang terinduksi atau arus yang dihasilkan ketika ion dilewatkan atau mengenai  suatu permukaan. Dalam scanning instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning, dimana scanning massa dan menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe elektron multipileir digunakan, meliputi faraday cups dan detektor ion ke photon karena jumlah ion yang yang meninggalkan massa analizer cukup kecil, maka sering di gunakan Microchanels plate detektor, detektor ini terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan massa analizer atau daerah pemerangkap ion. Macam-macam detector Spektroskopi Massa, yaitu:
1.    Electron multiplier
Tabrakan sebuah sinar ion menyebabkan dua electron akan dipancarkan dari dynode pertama. Electron ini dipercepat ke dynode kedua dimana masing-masing menyebabkan lebih dari dua electron keluar. Kemudian dipercepat untuk dynode ketiga dan seterusnya, akhirnya mencapai dynode ke sepuluh dengan diawali dua electron telah menjadi 29e-1 s
2.    Faraday Cup
·      Ion bergerak dengan kecepatan tinggi pada bagian dalam logam (Faraday) cup dan menyebabkan electron sekunder dikeluarkan
·      Produksi electron ini membentuk aliran sementara arus listrik sampai electron telah ditangkap kembali
·      Faraday cup detector sederhana dan kuat dan digunakan dalam situasi dimana sensitivitas tinggi tidak diperlukan
3.    Sintilator “Daly”
·      Ion cepat menyebabkan electron teremisi dan ini dipercepat menuju ‘dynode’ kedua
·      Dalam kasus ini, dynode terdiri dari suatu zat (sintilator) yang memancarkan foton (cahaya)
·      Cahaya yang dipancarkan terdeteksi oleh photomultiplier dan diubah menjadi arus listrik
4.    Multichannel plate (MCP)
·      Tipikal MCP terdiri dari ̴ 10000000 saluran dikemas erat  ̴ 10 mikron diameter dan memiliki ketebalan  ̴ 1 mm
·      Saluran yang parallel dan masuk ke piringan dengan sudut kecil terhadap permukaan
·      Karena sudut, ion yang masuk salah satu saluran pasti menabrak dinding saluran
·      Dampaknya membebaskan beberapa electron, yang dipercepat sepanjang saluran sampai mereka pada gilirannya menyerang saluran permukaan, sehingga menimbulkan lebih banyak elektron
·      Besar area deteksi plamar dari MCP menghasilkan volume penerimaan yang besar
·      Dan hanya beberapa saluran MCP dari jutaan yang dipengaruhi oleh deteksi ion tunggal, karena itu memungkinkan untuk mendeteksi banyak ion pada waktu yang sama

II.6    


Bagan Alat dan Keterangan Komponennya

1.   
Gambar II.6.1 Bagan Spektroskopi Massa
 
Ruang Ionisasi
·      Mengubah molekul-molekul cuplikan menjadi partikel bermuatan, bisa positif atau negatif, berbagai ukuran massa
·      caranya dengan menembakkan elektron berenergi tinggi 70 eV.
·      Ion positif ditolak oleh pelat penolak, masuk ke system pemercepat ion, lalu ke analyzer

2.    Analyzer
·      Alat pendispersi yang berfungsi sama seperti prisma.
·      Dispersi ini didasarkan pada massa partikel-partikel bermuatan.
·      Ion yang massanya lebih besar lebih sukar dibelokkan
·      Ion yang massanya besar membutuhkan kuat medan yg lebih besar



3.    Pembacaan atau pencatatan
Pencatat yang digunakan secara luas memakai lima buah galvanometer


terpisah yang mencatat serentak. Tinggi puncak sebanding dengan jumlah ion dari masing-masing massa, dan digandakan sesuai dengan faktor kepekaan yang memadai.

II.7     Kelebihan Dan Kelemahan Spektroskopi Massa

II.7.1      Kelebihan Spektroskopi Massa

Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat diprogram untuk memilih ion tertentu pada fragmen. Proses ini pada dasarnya adalah teknik seleksi, namun sebenarnya lebih kompleks. Kuantitas yang diukur adalah jumlah molekul fragmen dipilih oleh operator. Selama tidak ada gangguan atau penindasan ion, pemisahan LC bisa sangat cepat. Dengan menggunakan Spektroskopi Massa waktu analisis bisa hanya 1 menit atau kurang, dibandingkan dengan lebih dari 10 menit dengan deteksi UV.
·      Dapat diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile
·      Dapat menghasilkan spektrum massa
·      Fragmentasi menyediakan informasi struktur
·      Perpustakaan spektrum massa dapat dicari "sidik jari" massa EI spectral
·      Cepat dan mudah

II.7.2      Kelemahan Spektroskopi Massa

Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur.
·      Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil
·      Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
·      Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000 Amu)
·      Informasi strukturalnya terbatas
·      Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah dengan adanya kontaminasi

II.8     Contoh Penelitian Dalam Bidang Farmasi Menggunakan Spektroskopi Massa

Contoh sederhana penelitian menggunakan Spektroskopi Massa adalah pada sample garam dapur untuk mengetahui isotop dari kandungan senyawa natrium dan klorida. Pertama-tama sample garam dapur (natrium klorida) dalam komponen sumber ion, di uapkan (membentuk gas) dan diionkan (dirubah ke dalam partikel yang bermuatan listrik) Ion natrium (Na) dan klorida (C1). Atom natrium adalah monoisotop, dengan massa sekitar 23 amu. Atom klorida dan ion terdiri dari 2 isotop dengan kelimpahan 75 % 35 amu dan 25% 27 amu. Bagian analizer terdiri dari medan magnet dan medan listrik yang menggunakan sumber ion-ion yang berpindah melalui medan ,kecepatan partikel bermuatan dapat di tingkatkan atau di turunkan ketika melalui medan listrik dan arah tersebut dapat diubah oleh medan magnet. Tingkat pembelokan pada ion-ion yang bergerak bergantung pada rasio massa atau muatan ion-ion tersebut. Ion-ion yang lebih besar massa atau muatannya lebih sulit dibelokkan oleh sumber magnet dari pada ion yang massa atau muatannya kecil, sesuai dengan hukum ke 2 Newton f = m.a. Arus yang melewati analizer  masuk ke detektor, detektor merekam kelimpahan relatif masing-masing ion. Informasi ini digunakan untuk menghitung kelimpahan relative masing-masing tipe ion. Sehingga dapat digunakan untuk menentukan komposisi sampel (natrium dan klorida) dan komposisi isotop (perbandingan 35 C1 dan 37 C1)





BAB III  

PENUTUP

III.1      Kesimpulan

Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Kegunaan Spektroskopi Massa yaitu: mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus molekulnya, mengetahui unsur senyawa baik senyawa organic maupun anorganik, untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks, untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan, untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel, dan untuk menentukan struktur molekul ketika kita mendapatkan molekul tersebut dalam bentuk gas. Prinsip kerja spektroskopi massa adalah pengionisasian senyawa kimia menghasilkan molekul atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau muatan. Hukum yang mendasari prinsip kerja dari spektroskopi massa adalah hukum kedua Newton. Komponen-komponen dari spektroskopi massa adalah teknologi sumber ion, teknologi penganalisis massa, dan detector. Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Contoh sederhana penelitian menggunakan Spektroskopi Massa adalah pada sample garam dapur untuk mengetahui isotop dari kandungan senyawa natrium dan klorida.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar